
Busi merupakan salah satu bagian wajib dari sebuah mesin. Sekalipun kecil, perannya sangat penting dalam fungsionalitas mesin.
Dunia Otomotif
Secara sederhana, fungsi busi mesin adalah untuk mengubah tegangan listrik dari kumparan menjadi percikan api untuk proses pembakaran. Tanpa busi, proses pembakaran menjadi tidak maksimal dan mesin tidak akan berjalan maksimal atau bahkan tidak mungkin bisa dihidupkan.
Tergantung pada jenisnya, busi juga memiliki opsi yang berbeda. Wahana Honda memiliki beberapa informasi tentang berbagai jenis busi yang tersedia di pasaran tergantung pada aplikasinya masing-masing.

- Busi standar
Busi standar adalah standar pabrik dari pabrikan mesin. Busi ini paling sering digunakan dan dijual di bengkel. Masa pakai layanan sangat bervariasi, dari 10 hingga 20.000 km dalam penggunaan normal. Nyatanya, performa busi akan jauh dari optimal. Dimana hal itu dapat mempengaruhi mesin Anda sulit untuk memulai.
Lakukan ini jika Anda mencurigai bahwa busi mesin yang Anda gunakan bukan yang utama. Sebaiknya Anda segera menggantinya dengan yang baru daripada mengorbankan pengalaman berkendara di jalan raya. Sebab selain akan menyulitkan start, busi yang aus juga bisa menyebabkan mesin mati sewaktu-waktu.
2. Busi iridium
Busi Iridium sering digunakan oleh mesin besar diatas 150. Busi jenis ini memiliki ujung elektroda nikel. Sedangkan bagian tengahnya adalah paduan iridium.
Busi jenis ini bisa digunakan untuk jarak 40 hingga 50.000 kilometer untuk kehidupannya sendiri. Selain itu, kinerja perlahan-lahan menurun dan karenanya harus segera diganti.
Salah satu keuntungan menggunakan busi jenis ini adalah dapat membantu mengurangi beban pada saat sistem mesin menyala. Tegangan listrik dan percikan api yang dihasilkan masuk ke ruangan yang sempurna agar proses pembakaran berjalan lebih baik.
3. Busi balap Otomotif Motor
Seperti namanya, busi balap lebih direkomendasikan untuk mesin yang digunakan di arena balap dan membutuhkan akselerasi yang maksimal untuk kendaraan tersebut. Busi jenis ini didesain khusus untuk menahan suhu mesin yang tinggi. Namun, umur busi tunggal ini terbilang cukup pendek karena hanya 20-30 ribu kilometer dan perlu diganti setelahnya.
Dilihat dari harganya, busi balap umumnya tergolong mahal dibandingkan jenis busi lainnya. Karena jenis busi tidak cocok untuk semua jenis mesin. Tetapi hanya untuk mesin berkapasitas besar atau yang memiliki modifikasi lengkap.
4. Busi platinum
Selain itu, ada jenis busi platina yang juga sering disebut busi setengah tak. Perbedaan antara jenis busi ini dengan jenis lainnya terletak pada ujung elektroda yang sedikit meruncing.
Secara komposisinya, busi platina memiliki ujung elektroda nikel, sedangkan bagian tengahnya adalah platina. Sehingga efek perpindahan panas pada busi jauh lebih kecil dibandingkan dengan busi standar pada umumnya.
Busi platinum memiliki keunggulan yaitu api yang dihasilkan akan bertambah cepat, lebih responsif dan cukup tahan lama. Bahkan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar. Busi ini bisa digunakan hingga 30.000 km dalam kehidupannya sendiri.
5. Busi resistor Otomotif Mobil
Terakhir, ada jenis busi yang disebut resistor. Biasanya memiliki logo huruf R pada busi. Umumnya busi ini berfungsi sebagai perangkat proteksi elektronik digital yang dipasang pada kendaraan dan ECU pada mesin injeksi modern. Ini bisa berupa speedometer atau perangkat lain yang sering dipasang.